Subscribe:

Ads 468x60px

Recent Posts

West Ham United

Rabu, 05 Desember 2012

Powerfull Social studies



a. Social Studies Teaching and Learning Are Powerful When They Are Meaningful
Kegiatan belajar mengajar IPS yang Powerful, dapat menjadi IPS itu menjadi bermakna, dalam proses belajar mengajarnya yang guru harus memahami dan mengerti kemampuan siswanya, karena dengan memahami dan mengerti apa kemampuan yang di miliki oleh siswanya itu maka siswa akan dapat memperluas pengetahuannya. Dan cara yang di lakukan agar dapat mengasah kemampuan siswa adalah dengan cara memberikan suatu kegiatan yang menantang, mereka akan mulai berfikir untuk mengkaji permasalahan yang menantang tersebut sehingga siswa dapat mengambil kesimpulan dari setiap permasalahan yang ada dan kemudian mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari dan siswa dapat mengetahui semua hal tersebut dengan mengubungkannya dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Namun guru juga harus berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar IPS yang Powerful, karena untuk menghasilkan sesuatu yang bermakna tidaklah mudah. Harusnya guru mengambil beberapa permasalahan yang ada di masyarakat untuk pembelajaran bagi siswanya, hal tersebut bertujuan agar siswa merasakan bahwa IPS sangat lah dekat dengan kehidupan mereka. Kegiatan Belajar mengajar IPS yang Powerful juga dapat membantu mengembangkan potensi yang ada pada setiap siswa karena dengan di hadapkan dalam suatu permasalahan kita dapat mengetahui apa potensi yang di miliki oleh siswa. Materi yang di berikan juga haruslah menantang, terpadu, dan kemudian dapat memecahkan suatu permasalahan yang ada, selain itu peran guru disini juga harunya dapat membimbing siswa agar dapat sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran.

b. Social Studies Teaching and Learning Are Powerful When They Are Integrative
Subyek yang terdiri dari ilmu-ilmu sosial yaitu, sejarah, ekonomi, geografi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, arkeologi dan psikologi kaya akan disiplin ilmu dan saling terkait, masing-masing dari disiplin ilmu ini penting untuk dipelajari latar belakang nya sebagai warga Negara yang bijaksana. Kurikulum ilmu sosial yang integratif, mengatasi totalitas pengalaman manusia dari waktu ke waktu dan ruang, menghubungkan dengan masa lalu, terkait dengan saat ini, dan melihat ke depan untuk masa depan. Fokus pada disiplin studi inti sosial, itu termasuk materi yang diambil dari seni, ilmu, dan humaniora, dari peristiwa saat ini, dari contoh-contoh lokal dan dari siswa kehidupan sendiri.
Setiap disiplin ilmu-ilmu sosial itu sendiri mengintegrasikan konten dari orang lain. Unit dan pelajaran dapat menarik pada ide-ide dari ekonomi, geografi, sejarah, ilmu politik, dan sosiologi untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu peristiwa atau konsep. Setiap mengejar disiplin menuntut tingkat sensitivitas dan kesadaran untuk konten yang diambil dari seni, humaniora, dan ilmu.
Powerfull IPS mengajar menggabungkan unsur-unsur dari semua disiplin karena menyediakan kesempatan bagi siswa untuk melakukan penyelidikan, mengembangkan dan menampilkan data, mensintesis temuan, dan membuat penilaian.
IPS pengajaran dan pembelajaran memerlukan penggunaan teknologi yang efektif, komunikasi, dan membaca / menulis keterampilan yang menambah dimensi penting untuk pembelajaran siswa.
c. Social studies teaching and learning are powerful when they are value-based
Pendekatan penanaman nilai adalah menanamkan nilai-nilai sosial tertentu pada siswa . berbagai pendekatan dan berbagai pendidikan pengajaran yang di gunakan dalam pengajaran dapat juga di gunakan dalam proses pendidikan pembelajaran pendidikan IPS. Pendidikan nilai ini mepunyai tujuan , tujuannya itu adalah membentuk  pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat  atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena    itu, hakikat dari Pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, bertujuan untuk membina dan membentuk karakter peserta didik .
Seharusnya peningkatan dan kualitas pelaksanaan Pendidikan nilai pada lembaga pendidikan formal lebih lagi.    Karena  pada fenomena sosial saat ini semakin meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti  perkelahian masal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan  di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah  sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga  pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda  semestinya  dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian siswa melalui peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS. 
d. Social Studies Teaching and Learning Are Powerful When They Are Challenging
Pembelajaran IPS harus ber-perspektif global. Perpektif global merupakan pandangan dimana guru dan murid secara bersama-sama mengembangkan perspektif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang berkaitan dengan isu global. (Idealnya tercermin dalam motto “ thingking globally and act locally”). Pembelajaraan IPS haruslah bersifat menantang, siswa di
 untuk mencapai tujuan pembelajaran baik secara individual maupun sebagai anggota kelompok, guru sebagai model untuk mencapai kualitas sesuai standar yang diinginkan, guru lebih menghargai pendapat siswa dengan alasan yang baik daripada pendapat asal-asalan.
Pembelajaran IPS yang Menantang, meliputi 3 hal:
1.         Siswa ditantang untuk mencapai tujuan pembelajaran, baik secara individu / kelompok.
2.         Guru memodelkan penting dan gunanya pendekatan inkuiri.
3.         Guru menunjukkan perhatian dan minatnya terhadap pemikiran siswa.
Guru sebagai model untuk mencapai kualitas sesuai standar yang diinginkan, guru lebih menghargai pendapat siswa dengan alasan yang baik daripada pendapat asal-asalan.
Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia menambahkan bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.
Minat memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan ini Ahmad Tafsir (1992: 24) menyatakan bahwa minat adalah kunci dalam pengajaran. Bila murid telah berminat terhadap kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses belajar mengajar akan belajar dengan baik. Dengan demikian, maka tahap-tahap awal suatu proses belajar mengajar hendaknya dimulai dengan usaha membangkitkan minat. Minat harus senantiasa dijaga selama proses belajar mengajar berlangsung. Karena minat itu mudah sekali berkurang atau hilang selama proses belajar mengajar.
Ketika pembelajaran IPS dikelola secara bermakna, menantang dan berbasis nilai (value), diharapkan pandangan miring siswa dan masyarakat tentang IPS dapat direduksi. Penting sekali memahami pengetahuan sosial sehingga kita tahu realitas sosial dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat, itulah esensi kontribusi kita terhadap dunia pendidikan.
e. Social Studies Teaching and Learning Are Powerful When They Are Active
Pembelajaran IPS membutuhkan pemikitan yang reflektif baik dalam mengambil keputusan ataupun dalam diskusi. Dalam proses pembelajaran guru memberikan model atau contoh yang nantinya akan di kembangkan oleh siswa yang terkonstruksi pengetahuan melalui proses yang aktif.
Komunikasi antara guru dan siswa sangatlah perlu , untuk memacu siswa agar aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang efektif mendorong siswa untuk memikirkan dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Guru dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka ke pertanyaan tentang konten baru, untuk memahami konten baru, untuk mensintesis dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari, untuk menghasilkan pengetahuan baru atau membuat aplikasi yang kreatif, atau untuk berpikir kritis tentang konten dan membuat keputusan atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan itu.
Pemodelan guru, pengelolaan kelas, teknik motivasi, metode pembelajaran, dan penilaian prosedur semua berkomunikasi kepada siswa bahwa mereka diharapkan untuk berpartisipasi dalam kelas IPS aktif. Para siswa belajar untuk merenungkan serius pada apa yang mereka pelajari dan untuk mengajukan pertanyaan, berbagi pendapat, dan terlibat dalam masyarakat berbasis konten dialog. Melalui kegiatan aplikasi otentik mereka mengembangkan keberhasilan sipil dengan berlatih-terlibat dalam penyelidikan dan perdebatan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan tentang isu-isu sosial yang nyata kemudian menindaklanjuti dengan tindakan sosial atau kemasyarakatan yang sesuai.


0 komentar:

Posting Komentar